Jumat, 29 Juli 2011

Protes Eksplorasi di Halmahera, Walhi Demo di Kedubes Prancis


Ari Saputra – detikNews
Kamis, 14 Juli 2011
Jakarta - LSM Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menggelar unjuk rasa di Kedutaan Besar (Kedubes) Prancis, Jakarta. Mereka meminta perusahaan nikel asal Prancis menghentikan eksplorasi di Halmahera, Maluku Utara. Sebab, eksplorasi itu mengancam keindahan alam, ekosistem dan masyarakat adat.

“Kami menuntut pemerintah Perancis mendesak perusahaan tersebut menarik diri dari Maluku Utara. Kami juga meminta tanggungjawab atas kerusakan biodiversity disana,“ kata Direktur Eksekutif Daerah Walhi Maluku Utara dalam release yang diedarkan saat melakukan aksi damai di Kedubes Perancis, Jl MH Thamrin, Kamis (14/7/2011).

Menurut Walhi, dalam melakukan operasinya, perusahaan Prancis menggunakan nama lokal yakni PT WBN. Perusahaan ini yang melakukan lobi ke pemerintah daerah agar Rencana Tata Ruang dan Tata Wilayah (RTRW) menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Selain itu juga merayu masyarakat adat melepas tanah untuk kegiatan eksplorasi.

“Tindakan itu mendorong konflik horizontal. Ada juga kegiatan buruk terhadap masyarakat Tabelo Dalam dan Sawai. Belum beroperasi (menambang nikel) saja sudah bikin masalah,“ terang Walhi.

Aksi damai yang diikuti 10 aktivis Walhi tidak mengundang perhatian pelintas jalan. Polisi yang berjaga pun hanya memantau dari kejauhan untuk aksi sekitar 20 menit ini.

Kawasan Halmahera merupakan wilayah yang sangat indah. Di Teluk Weda, misalkan, menurut Walhi terdapat jenis burung beo (chateering lory) yang menurut dunia internasional sudah terancam punah. Juga 4 jenis burung yang turut terancam bila tambang nikel beroperasi yakni kakaktua putih, drummer rail, sombre kingfisher dan dusky friarbird.

Di calon lokasi pertambangan tersebut, juga terdapat burung Bidadari Halmahera. Burung ini merupakan simbol dan logo Maluku Utara.

“Sementara tumbuhan langka yang dilindungi seperti kayu besi dan hopea gregaria. Itu belum termasuk 17 jenis kayu yang dilindungi oleh Undang-undang,“ pungkas Ismet. (Ari/gun)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar